Kamis, 28 Juni 2012

////

Berbenah // Dunia Sisa

Adakah tempat bagiku di dunia ini?
Ketika pertanyaan ini terucap, tak satupun jawaban yang mampu ku pahami
Untaian cibiran dan tatapan penuh keremehan yang selalu aku dapati

Harusnya aku bertanya kepada kalian, kenapa tak ada yang peduli padaku?
Aku akui, aku pernah hidup dalam kemegahan dunia
Rasa tiap bagiannya yang hitam tak pernah luput untuk ku coba
Urusanku tak pernah luput dari nafsu-nafsu yang memburu
Sedikitpun tak pernah terlintas dosa dan penyesalan dalam pikirku dulu
Berpuluh-puluh kepalsuan telah aku hasilkan
Entah berapa manusia yang pernah kukecewaan
Ragaku pun tak seputih awan di langit tinggi
Berdesir dalam darahku bibit-bibit hitam dengan tak terkendali
Egoku tak pernah mengarahkanku menuju tempat yang suci
Nafasku selalu dihiasi perasaan-perasaan bengis yang menyiksa hati
Akankah semua kenyataan ini dapat aku lewati?
Haruskah aku terlahir kembali untuk mendapat hakku menjadi insan yang putih? 

Masa berganti menggulirkan satu bagian kecil hidupku
Untaian kata penuh kebermaknaan mulai merasuki pendengaran dan pikiranku
Lama sekali sejak tak ku dengar alunan-alunan ayat suci di telingaku
Ayat-ayat ilahi yang membangunkanku dari tidur panjangku
Inikah kesempatan bagiku untuk memulai satu nafas baru? 
Dari sini aku mulai menyadari akan adanya dunia yang tak boleh ku lewatkan dengan sederhana
Egoku mulai menyadari hakekatnya sebagai seorang kholifah
Tiap batas inderaku mulai kugerakkan untuk mewarnai dunia
Insan yang dulu hitam kini berusaha memancarkan setitik cahaya
Kehidupanku harus terbenahi, apa yang pernah kulalui harus kusudahi 
Ini ikrarku, janjiku untuk ilah dan masyarakatku
Niatku bulat untuk menyiapkan diri menggapai sejuta mimpi
Indah kemulyaan pribadi akan kuraih suatu saat nanti, pasti! 

Usahaku berbenah memang tak mungkin kau anggap luar biasa
Niatku untuk bercahaya mungkin akan kau anggap biasa saja
Tapi aku sama sepertimu, seorang manusia biasa! Adalah hakku untuk berubah!!
Ucapaan apapun yang kau munculkan takkan membelenggu kakiku yang ingin melangkah
Kaki-kaki hitam yang kelak akan bercahaya dan menjejakkan ratusan karya 

Sayangnya, aku tak setangguh karang yang kokoh berdiri sendiri
Emosiku yang tak pasti kadang membuaiku dengan mimpi-mimpi
Lentera hidup yang coba kunyalakan sesekali padam oleh nafsuku sendiri
Aku takkan bisa berbenah bila tak satupun manusia yang peduli!
Masihkah ada mereka-mereka yang memberiku kesempatan untuk mendaki jurang ini?
Ataukah ada dirimu yang mengulurkan seutas harapan dan memberiku berjuta mimpi?
Namamu yang kuharapkan akan kuraih di ujung jurang ini
Yang akan mendesirkan darah baru dalam tiap nadi perjuangan yang kulalui
Aku berharap dirimu menjadi bagian dari perubahan yang akan ku jalani, demi satu mimpi suci!

Aku harus berbenah mulai detik ini untuk selamanya
BLOW, 13022010


(Di siang yang agak terik itu tiba-tiba seorang teman datang dan meminta untuk dibuatkan puisi. Buat apa? kutanya. Untuk dikasih ke orang yang mau saya 'tembak'. Saya hanya geleng-geleng dana gak menahan tawa. Ternyata cinta memang begitu-begitu juga. 2 insan berbeda dan sekumpulan kata-kata penuh romansa. Sukses kawan untuk rencananya)


Apakah saudara pernah 'nembak' dengan Puisi?

0 Reactions to this post

Add Comment

    Posting Komentar